Harga Rokok Naik, Siapa yang di rugikan?
Mengenai wacana kenaikan harga rokok naik 2x lipat yang sedang banyak di perbincangkan saat ini menjadi banyak perhatian bagi para perokok aktif. apakah hal ini bisa membuat mereka untuk berhenti merokok?
beberapa alasan mengatakan Murahnya harga rokok di Indonesia yang nilainya dibawah Rp 20.000 dianggap menjadi semakin banyaknya jumlah perokok di Indonesia. Hal itulah yang membuat masyarakat yang kurang mampu bahkan anak-anak sekolah dengan mudahnya membeli rokok.
dengan wacana kenaikan harga rokok, sebenernya siapa saja yang di rugikan? apakah petani tembakau? atau pabrik rokok akan di untungkan? mari kita telusuri satu persatu untuk menemukan jawaban nya.
Apakah petani tembakau akan di rugikan dengan kenaikan harga rokok? menurut beberapa sumber, mengatakan "dengan kenaikan harga rokok akan membuat petani tembakau gelisah, karena dengan mahalnya harga rokok akan membuat tembakau mereka tidak seberapa laku (karena berkaitan dengan menurunnya pembeli rokok)
Apakah Pabrik rokok akan di rugikan? hal ini berkaitan dengan bea cukai yang di bandrol setiap harga rokok. jika harga rokok naik, maka bea cukai pun akan ikut naik. selain itu, ketika harga rokok naik, maka jumlah perokok pun akan sedikit, dan tidak menutup kemungkinan banyak pabrik rokok yang gulung tikar, karena jumlah penjualan tidak sesuai dengan harga produksi.
lalu siapakah yang akan banyak di rugikan dalam hal ini jika petani tembakau dan pabrik rokok merasa di rugikan? yang jelas perokok aktiflah yang sangat dirugikan, karena bagi perokok, rokok adalah bagian hidup dari mereka. dan semoga wacana kenaikan rokok tidak membawa pengaruh banyak terhadap kenaikan ekonomi.
Dji Sam Soe 72.500
Sampoerna A Mild 72.500
Surya 12 67.500
Surya 16 75.000
Djarum Super 12 67.500
U Mild 71.500
Class Mild 68.500
Surya Pro Mild 70.000
Marlboro Red 71.500
Marlboro Light 73.500
Dunhill Mild 72.500